Atlet perempuan mengajukan banding penyelesaian NCAA bersejarah, mengatakan itu melanggar undang-undang antideskriminasi federal

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-14 Kategori: news

Baiklah, ini draf artikel berita olahraga yang Anda minta:**Atlet Putri Ajukan Banding atas Kesepakatan Landmark NCAA, Klaim Pelanggaran Undang-Undang Anti-Diskriminasi Federal**NEW YORK – Sebuah gebrakan mengejutkan terjadi di dunia olahraga perguruan tinggi Amerika Serikat.

Delapan atlet putri telah mengajukan banding atas kesepakatan antitrust bersejarah yang dicapai dengan NCAA (National Collegiate Athletic Association).

Banding ini bukan sekadar upaya mencari lebih; ini adalah deklarasi bahwa keadilan gender dalam olahraga bukan sekadar angka, melainkan prinsip fundamental.

Kesepakatan awal, yang diharapkan dapat mengakhiri sengketa panjang mengenai hak atlet untuk mendapatkan kompensasi dari penggunaan nama, citra, dan rupa (NIL), menjanjikan pembayaran sebesar 2,7 miliar sebagai ganti rugi kepada para atlet yang sebelumnya dilarang menghasilkan uang dari popularitas mereka.

Namun, para atlet putri ini berpendapat bahwa formula pembagian dana yang diusulkan secara sistematis mendiskriminasi perempuan, melanggar undang-undang anti-diskriminasi federal Title IX.

Menurut dokumen pengadilan, para atlet putri berpendapat bahwa alokasi dana yang tidak proporsional akan merugikan mereka secara signifikan.

Mereka berpendapat bahwa formula yang ada lebih menguntungkan program olahraga putra yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi, sementara mengabaikan kontribusi signifikan dan popularitas atlet putri di berbagai cabang olahraga.

“Ini bukan hanya tentang uang,” kata salah satu penggugat dalam pernyataan tertulis.

“Ini tentang pengakuan nilai dan kerja keras atlet putri.

Kami tidak akan menerima kesepakatan yang meremehkan kontribusi kami.

“Banding ini bukan tanpa dasar.

Data menunjukkan bahwa beberapa olahraga putri, seperti bola voli dan senam, memiliki basis penggemar yang besar dan menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi universitas.

Selain itu, popularitas atlet putri di media sosial dan platform digital lainnya seringkali sebanding, bahkan melebihi, rekan-rekan pria mereka.

Analis hukum olahraga, Dr.

Emily Carter, menekankan pentingnya kasus ini.

“Ini adalah ujian penting bagi komitmen NCAA terhadap kesetaraan gender,” katanya.

“Jika pengadilan mengabulkan banding ini, itu akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa diskriminasi gender tidak akan ditoleransi dalam olahraga perguruan tinggi.

Atlet perempuan mengajukan banding penyelesaian NCAA bersejarah, mengatakan itu melanggar undang-undang antideskriminasi federal

“Dari sudut pandang pribadi, saya percaya bahwa banding ini adalah langkah yang berani dan perlu.

Terlalu lama, olahraga putri telah berada di bawah bayang-bayang olahraga putra.

Sudah saatnya kita mengakui dan menghargai kontribusi atlet putri, tidak hanya di lapangan, tetapi juga di neraca keuangan.

Dengan banding ini, delapan atlet putri ini tidak hanya memperjuangkan hak mereka sendiri, tetapi juga membuka jalan bagi generasi atlet putri masa depan.

Mereka mengingatkan kita bahwa keadilan gender bukan hanya tentang kesetaraan kesempatan, tetapi juga tentang kesetaraan penghargaan.

Masa depan olahraga perguruan tinggi sedang dipertaruhkan, dan kita semua harus memperhatikan.